|
|
Ketika
dilahirkan,kau bagai suria pagi menyinar harapan
|
|
ruang rumah
kita
|
|
Wajahmu
seputih susu ibu sesuci embun dinihari tiada palit noda
|
|
seperti
abangmu ini
|
|
sanak-saudara
tersenyum ria merebuti rahmat bersama
|
|
sedang bonda
berair mata
|
|
bagai hikmah
menyelubungi maya riak tawa dan sesekali
|
|
tangis manja
mengejut mesra
|
|
hari-hari
berlalu bangga bagai dunia milikmu
penuh cahaya
|
|
|
|
Wajah
kelahiran membezakan usia abangmu yang
|
|
hidup
sengsara
berpalit
noda
|
|
betapa kedewasaan
dalam jarak samar terlalu payah
|
|
untuk
diredah
kecuali
hidayah
|
|
semoga kau
menjadi gadis solehah memercik nur bahagia
|
|
menyembuh
derita kita
menyebar
ceria cinta
|
|
|
|
Betapa
abangmu mendukung bahagia mengiring tangismu
|
|
yang
sebenarnya kurang mengerti
|
|
dan
percayalah adikku hari baru tawamu bakal
|
|
merubah
cuaca sepi
|
|
kau akan
mengerti lewatnya kami
|
|
dan semangat
kerdilmu nanti tetap menyala insaf
|
|
didada kami.
|
Insan Daif yang penoh dengan dosa yang mencari-cari permata-permata yang ditinggalkankan oleh Nabi saw agar menjadi bekalan bertemu Tuhan Rabbul Jalil.
Labels
- AHLUL BAIT (3)
- AL-FATIH (1)
- DAJAL (3)
- FREEMASON (4)
- illuminati (5)
- IMAM MAHDI (5)
- ISRAEL (3)
- KAMAL ATTATURK (1)
- KARL MARX (1)
- KIAMAT (3)
- KONSPIRASI (4)
- MATRIX (6)
- MELAYU (14)
- MISTERI (9)
- MUJADDID (3)
- NABI ADAM (1)
- NABI IBRAHIM (1)
- NABI ISA (1)
- NABI MUSA (1)
- NABI NUH (4)
- NOSTRADAMUS (1)
- OSAMA (1)
- RAHSIA (7)
- RASULULLAH SAW (10)
- SYIAH (2)
- WALI ALLAH (1)
- YAHUDI (6)
- YAKJUJ MAKJUJ (2)
- zionis (2)
Sunday, October 23, 2011
Puisi Hari Kelahiran
Subscribe to:
Posts (Atom)