Saturday, October 13, 2012

KEAJAIBAN AL-QURAN 3


"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia
menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam..."
(Al Qur'an, 39:5)

Dalam Al Qur'an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan
tentang alam semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang
diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat di atas adalah
"takwir". Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan
untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup
sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban
dipakaikan pada kepala.
Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup
satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya
benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur'an, yang telah diturunkan di
abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat.
Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa
itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah
didasarkan pada keyakinan ini. Sebaliknya, ayat-ayat Al Qur'an berisi informasi yang hanya
mampu kita pahami dalam satu abad terakhir. Oleh karena Al Qur'an adalah firman Allah,
maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya ketika
menjelaskan jagat raya.




Gambar ini memperlihatkan sejumlah meteor yang hendak menumbuk bumi.
Benda-benda langit yang berlalu lalang di ruang angkasa dapat menjadi
ancaman serius bagi Bumi. Tapi Allah, Pencipta Maha Sempurna, telah
menjadikan atmosfir sebagai atap yang melindungi bumi. Berkat pelindung
istimewa ini, kebanyakan meteorid tidak mampu menghantam bumi karena
terlanjur hancur berkeping-keping ketika masih berada di atmosfir.
Dalam Al Qur'an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada sifat
yang sangat menarik tentang langit:

"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari
segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya." (Al Qur'an, 21:32)

Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20.
Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan.
Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika mereka mendekati
bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup.
Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan.
Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan
berguna, - seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi
ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya
menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh
makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari ditahan oleh
lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari spektrum ultraviolet
yang mencapai bumi.




Kebanyakan manusia yang memandang ke arah langit tidak pernah berpikir
tentang fungsi atmosfir sebagai pelindung. Hampir tak pernah terlintas
dalam benak mereka tentang apa jadinya bumi ini jika atmosfir tidak ada.
Foto di atas adalah kawah raksasa yang terbentuk akibat hantaman sebuah
meteor yang jatuh di Arizona, Amerika Serikat. Jika atmosfir tidak ada,
jutaan meteorid akan jatuh ke Bumi, sehingga menjadikannya tempat yang
tak dapat dihuni. Namun, fungsi pelindung dari atmosfir memungkinkan
makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya dengan aman. Ini
sudah pasti perlindungan yang Allah berikan bagi manusia, dan sebuah
keajaiban yang dinyatakan dalam Al Qur'an.
Fungsi pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga melindungi bumi
dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat celcius di
bawah nol.
Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya. Selain atmosfir, Sabuk
Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan
sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang
terus- menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan
bagi makhuk hidup. Jika saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang
Disadur dari HarunYahya oleh Rika Hermawan
Keajaiban AlQuran 9
disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan
seluruh kehidupan di muka bumi.
Dr. Hugh Ross berkata tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:
Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti
bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan
magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-
Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini
tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet
berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius - tapi kekuatan
medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita,
tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan
istimewa yang hanya ada pada Bumi. (http://www.jps.net/bygrace/index. html Taken from Big Bang Refined by Fire
by Dr. Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena, CA.)
Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana tercatat baru-baru ini,
terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di
Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut, teramati bahwa jarum magnetik
kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi
peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.
Singkatnya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi. Ia melingkupi
bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari luar angkasa. Para ilmuwan baru
mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad lampau, kita telah diberitahu dalam Al
Qur'an tentang atmosfir bumi yang berfungsi sebagai lapisan pelindung.






Energi yang dipancarkan oleh sebuah letusan pada Matahari sungguh amat dahsyat sehingga sulit dibayangkan
akal manusia: Letusan tunggal pada matahari setara dengan ledakan 100 juta bom atom yang pernah dijatuhkan
di Hiroshima. Bumi terlindungi dari pengaruh merusak akibat pancaran energi ini.

The magnetosphere layer, formed by the magnetic field of the Earth, serves as a shield protecting the earth from
celestial bodies, harmful cosmic rays and particles. In the above picture, this magnetosphere layer, which is also
named Van Allen Belts, is seen. These belts at thousands of kilometres above the earth protect the living things
on the Earth from the fatal energy that would otherwise reach it from space.




No comments:

Post a Comment

Blog Archive