Friday, November 29, 2013

40 AKIBAT MELAKUKAN MAKSIAT



Ayyuha al-Syabab

malaysiaberih.blogspot
nouralislam.org
rizuwankini.blogspot
Posted by SKR

"Sudut yang paling merbahaya sekali dalam sesuatu umat yang sedang membangun-terutama di ketika masih dalam peringkat permulaan kebangkitan ialah lahirnya berbagai corak fikrah dan pegangan, pelbagai seruan, bermacam-macam program, pelbagai langkah dan cara yang bersimpang siur di samping lahirnya begitu banyak orang-orang yang berlagak penganjur dan pemimpin.

Semua itu hanya memecah belahkan tenaga serta mencerai beraikan kekuatan yang sedia ada lalu mengendalakan tercapainya segala matlamat yang dituju.

Menyedari hal inilah maka suatu kajian terhadap segala fikrah tadi serta suatu analisa perbandingan di antaranya merupakan suatu persoalan yang asasi yang mesti dilakukan oleh setiap orang yang benar-benar inginkan reformasi"

-hassan al-banna-

Imam Ibnul Qayyim Al-Jauzi : 40 AKIBAT MELAKUKAN MAKSIAT


40 AKIBAT MAKSIAT
BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIEM
Segala puji hanya milik Allah. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada makhluk termulia, Muhammad bin Abdullah beserta keluarga dan seluruh sahabatnya. Amma ba'du:
Sungguh dosa dan kemaksiatan itu akan dibayar spontan di dunia sesuai dengan masyi-atillah. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauzi telah menghitung dan ternyata ada kurang lebih 40 balasan bagi pelaku sebuah kemaksiatan. Saya kutip dan tulis dalam sebuah bulletin mungil, agar seluruh lapisan mengetahuinya dengan mudah. Ibnul Qayyim Al-Jauzi menuturkan, bahwa efek kemaksiatan itu sebagaimana berikut:
  1. Tidak mendapatkan ilmu. Sebab ilmu itu adalah nur yang diberikan Allah ke suatu hati, sedangkan maksiat itu berfungsi mematikan nyala nur tersebut. Imam Malik pernah berkata kepada Imam Syafi'i muridnya: Sungguh aku telah melihat Allah memberikan nur ke hatimu, maka jangan engkau matikan dengan kemaksiatan.
  2. Kehilangan jatah rizkinya. Nabi bersabda: "Sungguh seseorang bisa tidak mendapatkan rizkinya sebab dosa yang dilakukannya." (HR. Ahmad dan Hakim dari Tsauban)
  3. Pelaku maksiat akan mengalami kegersangan jiwa terhadap Rabbnya. Dia akan kehilangan kelezatan ma'iyatillah, padahal hal ini tidak bisa dinilai dengan kenikmatan duniawi. Jika semua kelezatan duniawi disatukan tidak akan bisa mengobati kekeringan jiwa seseorang.
  4. Dia juga akan merasa buas dengan sesama, utamanya dengan para pelaku kebaikan. Semakin kuat rasa kebuasannya semakin jauh dia dengan manusia baik.
  5. Semua perkaranya menjadi semakin susah. Maka dari itu, ia akan selalu mendapati pintu tertutup dalam segala hal. Kebalikannya, orang yang menjauhi dosa akan selalu menemukan way out dari segala urusannya. Allah berfirman yang artinya: " Siapa saja yang bertakwa kepada Allah, maka Allah mejadikan segala urusanya menjadi lebih mudah." (...l
  6. Pendosa ini akan mendapati kegelapan hati. Ia merasakannya seperti saat berjalan pada malam kelam. Pertama kali akan tampak secara lahiriyah di matanya, lalu menjalar ke mukanya dan akhirnya akan diketahui oleh semua orang.
  7. Kemaksiatan bisa melemahkan badan dan hati seseorang. Maka dari itu, ia tidak memiliki keteguhan hati dan juga akan terlihat loyo saat kegentingan yang memerlukannya walau kelihatan tegap badan dan ototnya.
  8. Kehilangan ketaatan dan banyak pahala. Karena dengan dosa tersebut, ia terhalang untuk melakukan berbagai ketaatan. Padahal sebuah amal ketaatan itu jauh lebih baik daripada dunia seisinya.
  9. Kemaksiatan mengurangi jatah umur dan menghilangkan keberkahannya. Karena amal kebajikan itu menambah umur seseorang maka kemaksiatan (amal bejat) dapat mengurangi usia. Rahasianya, usia seseorang adalah waktu hidupnya. Sedangkan hidup tidak berarti kecuali dengan berbakti (beribadah) kepada Penciptanya, merasa nikmat dengan mencintai dan mengingatNya serta lebih mendahulukan ridhaNya.
  10. Kemaksiatan menumbuhkan benih-benih dosa. Sebagian ulama berkomentar: Termasuk balasan amal buruk (maksiat) adalah amal buruk berikutnya. Sedangkan balasan amal baik (hasanat) ialah amalan baik selanjutnya.
  11. Kemaksiatan melemahkan keinginan pelakunya. Karena maksiat itu akan menguatkan keinginan berbuat dosa dan melemahkan keinginan bertobat.
  12. Menganggap kemaksiatan sebagai hal yang biasa. Lalu lenyaplah rasa benci kepadanya dan bahkan berubah menjadi suatu tradisi. Pelakunya menjadi apatis tidak menghiraukan suara dan pandangan masyarakat.
  13. Kemaksiatan salah satu faktor jatuhnya di mata Tuhan dan masyarakatnya. Allah berfirman yang artinya: " Dan siapa saja yang dihinakan oleh Allah, maka tidak ada lagi yang memuliakannya." (QS. Al-Hajj: 18)
  14. Kesialan akan menghantui pelakunya.
  15. Kemaksiatan mewariskan kehinaan. Karena kehormatan dan kemuliaan itu berada pada naungan taat kepada Allah. Allah berfirman yang artinya: " Siapa saja yang menginginkan kemuliaan, sesungguhnya seluruh kemuliaan itu hanya milik Allah." (QS. Fathir: 10)
  16. Kemaksiatan merusak otak. Karena pikiran itu memiliki nur sedangkan maksiat fungsinya adalah memadamkan nur tersebut. Jika nur pikiran padam maka berkuranglah kebriliannya.
  17. Jika dosa-dosa banyak menumpuk, maka akan lengket di hati pelakunya dan menjadikannya orang yang lalai. Sebagian ulama menafsirkan ayat yang artinya: " ... " (QS. Al-Muthoffifin: 14) dengan: Dosa di atas dosa.
  18. Pelaku kemaksiatan masuk dalam rangkaian laknat Rasulullah r . Maka sungguh amat merugi manusia yang didoakan buruk oleh orang yang amat mustajab doanya.
  19. Dia juga kehilangan peluang untuk mendapatkan doa baik dari Rasulullah r dan para malaikat.
  20. Dosa dan kemaksiatan itu termasuk faktor utama dalam kerusakan bumi. Allah berfirman yang artinya: " Sungguh telah tampak jelas kerusakan di daratan dan lautan sebab tingkah polah manusia (dengan dosanya) agar merasakan akibat tindakannya tersebut dan mau kembali." (QS. Ar-Rum: 11)
  21. Juga bisa mematikan api kecemburuan dalam hati. Padahal ghirah itu merupakan energi dan penawar hati. Manusia termulai adalah yang paling hebat kadar ghirahnya, utamanya pada diri sendiri , keluarga dan seluruh umat.
  22. Kemaksiatan bisa menghilangkan sifat malu. Malu merupakan inti kehidupan hati seseorang dan pangkal segala kebaikan. Jika hilang, maka ia kehilangan banyak hal. Nabi bersabda: "Rasa malu itu adalah kebaikan seluruhnya." (HR. Muslim)
  23. Demikian pula dapat melemahkan rasa pengagungan terhadap Allah dalam hati seseorang dan menghilangkan kewibawaanya di mata manusia. Karena termasuk balasan dari meremehkan Allah adalah dicabutnya kewibawaan di mata orang lain, baik ia rela atau tidak. Akhirnya ia tidak memiliki harga di mata mereka.
  24. Kemaksiatan termasuk salah satu faktor dilupakan Allah dan dibiarkan bergelimang dengan hawa nafsu dan setannya. Maka dari itu, kebinasaan dan kehancuran saja yang akan didapat. Allah berfirman yang artinya: " Waha orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah, hendaknya seseorang itu melihat apa yang telah dipersembahkan untuk esok dan sekali lagi bertakwalah kepada Allah. Karena sesungguhnya Allah Maha Tahu mengenai apa saja yang kalian kerjakan. Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang melupakan Allah, maka Allah melupakan jiwa mereka. Mereka itu adalah orang-orang fasik." (QS. Al-Hasyr: 18-19)
  25. Dosa dan maksiatu itu memperlemah jalan seseorang menuju Allah dan akhirat dan bahkan menyebabkannya terputus.
  26. Dosa-dosa itu juga bisa menyingkirkan nikmat dan mendatangkan bencana. Karena termasuk balasan buruk bagi pelakunya adalah menghilangkan kenimatan yang datang dan memutus aliran nikmat yang akan diterima. Oleh karenanya, seorang hamba selalu dalam kenikmatan selama tidak melanggar dosa dan tidak mendapati malapetakan melainkan karena dosa pula. Allah berfirman yang artinya: "... " (QS. Al-Anfal: 53) seorang penyair bersenandung:
  27. Jika anda dalam kenikmatan maka peliharalah
  28. karena kemaksiatan itu menghilangkan kenikmatan-kenikmatan
  29. Hapuslah kemaksiatan tersebut dengan menaatiNya
  30. karena siksa dan ancamanNya amatlah cepat
  31. Sebab kemaksiatan, Allah menimpakan ketakutan dan rasa kecut di hati pelakunya. Karena ketaatan itu adalah benteng Allah yang agung, siapa saja yang memasukinya akan mendapati jaminan keamanan dari siksa dunia dan akhirat. Sedangkan pelaku kemaksiatan tidak terlihat kecuali dalam kondisi penuh ketakutan dan kehawatiran, sebab dihantui perasaan dosanya terus menerus.
  32. Kemaksiatan itu membelokkan hati seseorang dari komitmen dan konsisten kepada inhiraf (melenceng) dan sakit. Sungguh, pengaruh hati itu amat besar seperti sakit atas badan seseorang. Bahkan dosa-dosa itu pada hakikatnya adalah penyakit hati yang hanya bisa sembuh dengan meninggalkannya.
  33. Kemaksiatan itu mematikan mata hati, meredupkan cahayanya, menutup jalan ilmu dan menghalangi pintu hidayah.
  34. Kemaksiatan mengkerdilakan jiwa dan menjadikannya hina dina. Sebaliknya amal taat mengembangkan jiwa, membersihkan dan membesarkannya. Allah berfirman yang artinya: " Sungguh telah berbahagia orang yang ..." (QS. As-Syams: 9-10)
  35. Dosa juga menjatuhkan kedudukan seseorang di sisi Allah dan di mata manusia. Karena orang termulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa, sedangkan yang paling dekat denganNya ialah orang yang paling taat kepadaNya.
  36. Kemaksiatan merampas nama terpuji dan kemuliaan. Maka ia kehilangan predikat mukmin, pelaku kebaikan dan orang yang bertaqwa. Tapi mendapatkan predikat pendurhaka, fasik, penzina, pemabok dll.
  37. Kemaksiatan memutus tali hubungan seseorang dengan Rabbnya. Jika hal itu terputus, maka terputuslah aliran kebaikan dan hanya menemui semua faktor keburukan.
  38. Kemaksiatan menghapuskan keberkahan-keberkahan, baik keberkahan umur, rizki, ilmu, pekerjaan dan ketaatan. Secara keseluruhan menghilangkan keberkahan agami dan duniawi.
  39. Kemaksiatan menjadikan pelakunya hina dina. Padahal memiliki peluang menjadi lebih terhormat. Nabi bersabda: "Aku diutus dihadapan hari Kiamat. Rzkiku berada di bawah tombakku dan ditimpakan orang yang tidak menaatiku kehinaan dan kekerdilan." (HR. Ahmad dari Abdullah bin Amr)
  40. Kemaksiatan menarik makhluk lain untuk lebih berani kepada pelakunya. Maka dari itu, setan lebih berani menimpakan penyakit, kesesatan, waswas, kesedihan dan kesusahan. Demikian pula setan manusia dan hewan lain.
  41. Kemaksiatan itu menghianati pelakunya dalam hal yang amat diperlukannya. Baik itu dalam mendapatkan ilmu, lebih mementingkan sesuatu yang remeh daripada yang lebih mulia.
  42. Maksiat bisa menjadikan lupa pelakunya terhadap dirinya sendiri. Jika ia melupakannya maka akan menyia-nyiakan, merusakkan dan menghancurkannya. Allah berfirman yang artinya: " Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang melupakan Allah lalu Allah lupa terhadap diri mereka sendiri. Mereka itu adalah orang-orang fasik." (Al-Hasyr: 19). Juga dalam ayat: "Mereka lupa Allah, maka Allah lupa mereka." (At-Taubah: 67)
  43. Maksiat menjauhkan diri pelakunya dari para penolongnya. Maka ia akan lebih dekat kepada setan.
  44. Termasuk efek maksiat adalah kehidupan sulit di dunia, kubur dan siksa pedih di akhirat. Allah berfirman yang artinya: " Dan siapa saja yang berpaling dari mengingatKu, maka sungguh ia akan menemui kehidupan susah." (Thoha: 124)
Ini semua adalah aneka efek maksiat dan dosa. Orang yang menggunakan akalnya akan merasa cukup untuk bertaubat dan kembali kepada Allah dengan salah satunya saja. Maka sungguh amat layak untuk seorang muslim untuk segera bertobat secara benar. Allah berfirman yang artinya: " Katakanlah, Waha para hambaKu yang telah menzalimi dirinya sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa. Sesungguhnya Allah Maha pengampun dan Maha penyayang." (az-Zumar: 53)
Nabi bersabda: "Bahwasanya Allah membentangkan kedua Tangannya pada malam hari untuk menerima tobat orang yang berbuat dosa di siang hari. Dan membukanya pada siang hari untuk menerima tobat orang yang berbuat dosa pada malam hari."
Jauhilah tobat yang bohong yang hanya dibibir saja, sementara hatinya selalu ingin melakukan kemaksiatan. Jangan anda anggap remah suatu kemaksiatan, karena sebab kemaksiatanlah bapak dan ibu kita dikeluarkan dari Surga. Juga penyebab Iblis dikeluarkan dari lingkungan malaikat. Demikian pula yang menyebabkan disiksanya kaum 'Ad, kaum Tsamud dengan suatu teriakan, kaum Luth, kaum Nabi Syu'aib, Fir'aun dan pengikutnya serta maksiat merupakan penyebab segala bencana yang menimpa manusia. Maksiat itu menyeru, saudariku saudariku. Begitu pula kebaikan. Hanya saja maksiat menyeru dan menyeru saudarinya hingga terkumpul pada seseorang dan akhirnya menghancurkannya. Maka dari itu, marilah kita memohon kepada Allah agar selalu diberi ampunan dan keselamatan.
Dan akhirnya, wa shallallaahu 'alaa Muhammadin wa 'alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.
Sumber[http://www.nouralislam.org/indonesian/indofiles/aklaq/40akibat.htm]


Friday, November 8, 2013

Senjata-senjata Melayu Yang Digelapkan Dalam Sejarah

Beribu-ribu tahun dahulu...di Lembah Bujang,terdapat satu peradaban yang makmur.Kota-kota yang besar dan istana-istana yang mengagumkan.Di satu kawasan,terdapat kilang-kilang membuat peralatan logam;kilang melebur besi.

Zaman berganti zaman.Tahun berganti tahun.Peperangan demi peperangan.Hasad dengki,khianat,kekejaman dan penipuan menghiasi tabir.Jatuh dan bangun.Bina kembali peradaban.Berperang lagi...hancur semuanya....bangkit kembali membina empayar...perang saudara...kedatangan bangsa Eropah yang tamak....dijajah...dijajah...dijarah...

Bangkit kembali...tentang penjajah...akhirnya merdeka.Kemudian bina negara...bina peradaban kembali.Perlahan-lahan.

Anak-anak Melayu pun membuka buku sejarah.Apa yang dilihat mereka?Hulubalang Melayu memegang tombak.Panglima Melayu menghunus keris.Selak lagi..apa dilihat lagi?Gambar lukisan raja Melayu di atas gajah,dengan askar-askar Melayu menentang penjajah Portugis menggunakan tombak dan keris.Bertembokkan pancang-pancang kayu dan batang pisang.Gambar askar Melayu mati ditembak istinggar musuh.Gambar rumah beratap rumbia musnah dibedil meriam.Selak lagi....gambar gabenor British bercekak pinggang dengan orang-orang Melayu berpakaian selekeh di satu sudut.

Selak lagi...selak lagi...gambar orang-orang Melayu pasca-penjajahan yang berimejkan selekeh,miskin dan nampak kurang berpendidikan.Membosankan.

Dalam artikel saya akan mendedahkan realiti sebenar peperangan yang disertai orang-orang di Semenanjung mahupun di pulau-pulau Nusantara (Indonesia).Saya akan mendedahkan betapa antara orang-orang Melayu pada masa dahulu pandai mencipta meriam dan menggunakan senjata api..Ini sekaligus menafikan anggapan popular ketika penjajahan dahulu "hendak buat sebatang jarum pun tak mampu"

Benarkah begitu?

'Musketeers' dan 'Gunners' Melayu


Pada tahun 80-an,satu filem telah diterbitkan berlatar belakangkan zaman dahulu,mungkin sekitar abad ke 17.Keistimewaan filem ini ialah,ia memaparkan orang-orang Melayu dahulukala berperang menggunakan meriam-meriam kecil,dalam istilah Melayunya 'Lela Rentaka'.

Meriam-meriam ini boleh dikendong menggunakan tenaga dua orang,di bawa ke sana sini.Terdapat satu adegan di mana tentera-tentera bergegas membawa meriam-meriam ini ke medan perang melintasi sawah-sawah padi.Ada adegan tentera yang tumpas terkena bedilan.Aksi letupan yang begitu 'real' dan suasana selepas perang di mana mayat-mayat bergelimpangan di sawah padi dihurung lalat dengan darah bersemburan di sana sini.Filem ini begitu istimewa berbanding filem-filem tipikal lain yang juga berlatarbelakangkan sejarah namun imej peperangan yang membosankan dan kurang tepat;asyik-asyik berperang menggunakan keris dan lembing.Penggunaan meriam yang meluas di dalam filem ini amat menarik serta unik dan menimbulkan pelbagai misteri.

Apakah peranan meriam di dalam budaya orang-orang Melayu dahulukala?Mengapa apabila saya membaca catatan-catatan para conquistador,pengembara Eropah,pedagang dan duta-duta asing,menyebutkan saiz kapal,penggunaan meriam dan kemewahan orang-orang Melayu sebelum era penjajahan?Mengapa apabila membaca buku-buku sejarah di sini,nadanya berlainan?Mengapa catatan pengembara Perancis berlainan sekali dengan catatan Stamford Raffles dan Leyden?Mengapa pandangan para cendekiawan Portugis seperti Eredia dan Pires berlainan dengan pandangan para gabenor dan imperialis Inggeris?

Apa yang ingin mereka sembunyikan dari kita??

Apabila orang Thai mengeluarkan filem-filem menceritakan sejarah Patani,mereka menggambarkan orang-orang Melayu Patani biasa menggunakan pistol dan senapang,apatah lagi meriam.Ini tidak kalah dengan filem-filem mereka yang menceritakan peperangan menentang tentera Burma.Mereka betul dari segi sejarah.

Mengapa saya kata begitu?Kerana apabila teknologi meriam semakin maju pada abad ke-14,seluruh dunia berlumba-lumba mendapatkan teknologi ini.Kerajaan-kerajaan Eropah,wilayah-wilayah bekas Empayar Abbasiah dan Turki uthmaniyyah,Emperium China dan kerajaan Ayutthia berusaha tidak ketinggalan dalam soal mengambil tahu atau memiliki meriam malah merekrut rakyat mereka mempelajari cara membuat meriam.

Jadi ADAKAH SULTAN-SULTAN MELAKA YANG MEMILIKI PELABUHAN PALING KAYA DI TIMUR MENJADI PEKAK,TULI,BUTA DAN BISU DENGAN PERKEMBANGAN INI?

Padahal raja-raja Melayu Brunei dan Sulu ketika itu sudah biasa bermain dengan pistol dan menjadi pengeluar meriam kecil terbaik dunia?Sebab itu Sepanyol gerun dan tidak mampu mencabut 'kemelayuan' mereka.

Adakah para pedagang yang tiba di pelabuhan Melaka semuanya berpakat untuk menyorokkan berita-berita tentang meriam,istinggar (musket) dan ubat bedil?Adalah amat tidak logik jika Sultan Melaka yang pernah menakluk sebahagian Sumatera dan tanah semenanjung malah mengalahkan tentera Siam menggunakan keris dan lembing sahaja.Tiada satu pun kerajaan yang boleh mengalahkan Melaka ketika itu KECUALI GABUNGAN TENTERA PORTUGIS,KERAJAAN-KERAJAAN KECIL DI SUMATERA DAN JAWA,ASKAR-ASKAR UPAHAN DARI GOA,JAWA DAN SIAM DITAMBAH DENGAN PEMBELOT DAN PENGKHIANAT DALAMAN DARI PARA PEDAGANG ASING DAN ORANG-ORANG MELAYU SENDIRI.

Hanya filem-filem dan drama pendekar di Malaysia sahaja menggambarkan pendekar Melayu berperang menggunakan keris dan lembing selepas bergaduh di warung berdinding buluh dan beratapkan rumbia.Sungguh memalukan.

Apabila orang luar membuat filem tentang Melayu,mereka menggambarkan pendekar Melayu menggunakan pistol,meriam dan senapang.Malah pendekar Melayu memakai baju kulit dan sesetengahnya memakai baju zirah;baju besi untuk mengelakkan serpihan peluru meriam melukai daging kulit.Dari mana mereka mengorek rahsia ini?Dari catatan-catatan sejarah mereka yang diluar kawalan Raffles,Winsted,Swettenham dan Leyden.

Malah semua senjata ini,yang diwar-warkan asing bagi bangsa Melayu,mempunyai istilah Melayunya sendiri:

*Cannon=Meriam,Lela
*Portable Cannon/swivel gun=Lela Rentaka
*Flintlock Musket=Istinggar
*Blunderbuss=Pemuras
*Pistol=Terakol

Mari kita lihat antara senjata-senjata 'terahsia' Melayu ini:


Pemuras


Pemuras adalah antara senjata yang gemar digunakan oleh orang-orang Melayu dahulukala.Dalam Perang Naning,catatan askar Inggeris menyatakan orang-orang Melayu amat pandai menggunakan Pemuras ini sehingga Inggeris terpaksa menghantar beberapa kali pasukan tenteranya menentang Dol Said dan Perang Naning juga berlaku dalam beberapa siri.Orang-orang Melayu Borneo khususnya orang Brunei dan Sulu adalah mereka yang selalu menggunakan Pemuras.Pemuras atau dalam bahasa Inggeris,blunderbuss adalah sejenis alat bedil muat hadapan dengan laras berkaliber pendek,besar,yang mempunyai muncung peledak hadapan yang berbentuk kembang (funnel-shaped muzzle ).Pemuras ini menggunakan peluru timah hitam (lead)


Ia digunakan untuk menembak dalam jarak dekat dan selalu digunakan oleh pasukan berkuda (Dragoons).Perkataan Dragoon ini berasal dari penggunaan Pemuras yang telah dimajukan bentuknya,menjadi lebih kecil,seperti pistol.


Orang-orang Melayu memanggilnya sebagai Terakol atau Tarkul.Dragoon atau Terakol inilah asal-usul pistol pada hari ini.Pemuras juga adalah senapang atau bedil yang pertama sekali dicipta untuk tujuan pertahanan. Dalam masyarakat Melayu, senjata Pemuras dan Tarkul adalah agak popular berbanding di dunia barat.Penggunaan Pemuras adalah lebih kerap digambarkan di dalam peristiwa perang Melayu berbanding istinggar atau Flintlock Musket. Mengapa?


Ini kerana pada masa dahulu orang Melayu adalah pelaut dan pengembara yang gigih.Penggunaan blunderbuss ini adalah amat popular dikalangan pelaut,lanun dan pedagang.Ini kerana ia sesuai untu pertempuran secara pantas dan berdepan kerana ia mampu mencederakan beberapa orang musuh dengan hanya satu tembakan dari jarak dekat.

Pemuras biasanya amat pendek, dengan laras kurang dari 60 cm (dua kaki), pada ketika laras senapang lantak biasanya melebihi 90 cm (tiga kaki) panjang.Satu sumber menggambarkan senjata dari awal hingga pertengahan abad ke-17, menyenaraikan panjang laras Terakul kancing roda (wheel lock) sekitar 28 cm (sebelas inci), berbanding 41 cm (enam belas inci) panjang bagi Pemuras.


*Betapa segaknya panglima Melayu menyandang Pemuras berkilat seperti ini.
Dalam budaya masyarakat Melayu,Kesultanan Brunei adalah diantara salah sebuah Kerajaan Melayu yang menggunakan Pemuras sebagai salah sebuah alat kebesaran kerajaan atau regalia.Ia menjadi lambang kebesaran Brunei dengan panggilannya yang tersohor 'Pemuras dan Karga'.Karga ialah bekas menyimpan peluru pemuras yang dibuat cantik dan berseni.

Pemuras sering dihiasi dengan ukiran yang amat halus dan cantik. Ada juga Pemuras yang dibuat daripada logam berharga seperti Emas dan Perak serta ditatahkan dengan intan permata. Di dunia barat penggunaan Pemuras adalah lebih kerap digunakan oleh pasukan berkuda kerana ia mudah digunakan terutama ketika mengisi peluru.

Jika Soviet meletakkan lambang Avtomat Kalashnikova (AK-47) di duit syililing mereka,Mozambique meletakkannya di bendera mereka,bayangkan,kerajaan Melayu seperti Brunei ini meletakkan blunderbuss atau Pemuras ini sebagai lambang kerajaan.


Terakol


Terakol atau Tarkul adalah antara senjata popular dikalangan pelaut,pedagang dan lanun-lanun Melayu.Tarkul pada awalnya menggunakan teknologi 'wheel lock' (kancing roda) di mana kemajuan teknologi ini membolehkan ia membakar serbuk bedil secara automatik tanpa memerlukan 'fius'.Terakol berbentuk seperti pistol dan ia adalah perubahan bentuk dari Pemuras yang dikecilkan.Terakol digunakan di dalam peperangan Rajah,Datu dan Sultan-sultan di Filipina melawan Sepanyol,juga askar Brunei menentang Rajah Brooke.

Terakol juga digunakan di Patani dan Melaka.Dalam Perang Naning juga senjata ini digunakan.Sekitar tahun 1530,Terakol telah menjadi maju dengan penggunaan 


teknologi flintlock (kancing batu api) dan sejak itu ia lebih dikenali sebagai pistol di Barat.
*Dalam filem Pirates of Caribbean,Jack Sparrow menggunakan Terakol jenis kancing batu api (flintlock)

Ketua Lanun,Laksamana dan Syahbandar Melayu sering bergaya menyelitkan Terakol ini di pinggang bersama-sama keris mereka.


Istinggar


Istinggar (Bahasa Inggeris:musket) pada awalnya ialah sejenis senjata api jenis berat dengan penggunaan fius atau wheel lock.Kemudian ia menjadi sejenis senapang yang menggunakan teknologi flintlock (kancing batu api).Penggunaan flintlock ini meningkatkan kadar tembakan dan mengurangkan kos pembuatan senjata api.Mula diperkenalkan pada 1630 sebagai flintlock musket,istinggar dengan pantas menggantikan teknologi picu senjata api lebih awal,seperti mekanisme kancing sumbu (matchlock) dan kancing roda (wheel lock).

Istinggar juga kerap disebut di dalam hikayat-hikayat lama seperti Sulalatus Salatin (Sejarah Melayu) dan juga Hikayat Megat Terawis. Dalam Hikayat Megat Terawis, dikatakan bahawa Megat telah berjaya membunuh seorang hulubalang yang kebal dan hebat bernama Tun Saban.Tun Saban dikatakan sebagai seorang yang tidak lut kepada segala jenis senjata kecuali istinggar yang dibuat khas pelurunya.Istinggar yang digunakan untuk membunuh Tun Saban dikatakan adalah hadiah daripada ulama dari Hadra-maut kepada raja Pagar Ruyung.

Istinggar inilah yang dikumpulkan terlalu banyak di dalam kota Melaka oleh tentera-tentera Portugis.Istinggar juga digunakan oleh tentera Johor-Riau terutama ketika membantu Belanda menyerang Portugis.Istinggar juga digunakan oleh penduduk di Perak ketika menyerang Belanda yang membina loji-loji di Sungai Perak.


Lela Rentaka


Rentaka,adalah sejenis meriam mudah alih,ringan dan kecil dari meriam biasa.Dalam Bahasa Inggeris,ia disebut Lantakas (gabungan Lela dan Rentaka).Rentaka adalah senjata khas orang Melayu,kerana mereka sendiri yang menciptanya,sebab itu orang Inggeris menyebutnya dengan Lantakas.Ini adalah sesuatu yang menarik kerana Rentaka adalah setanding dengan keris dan ia adalah senjata Melayu yang terkenal di dunia Barat.Rentaka inilah yang saya lihat di dalam filem tahun 80-an itu.


Kebiasaannya rentaka dibuat menggunakan tembaga atau besi dan berukuran diantara 50cm hinggalah 2 meter. Bagi yang berukuran lebih daripada 1 meter kebiasaannya ia di panggil Lela dan ada yang dipanggil sebagai ekor Lotong kerana mempunyai pelaras yang panjang dan lentik seperti ekor Lotong. Bangsa penjajah pertama yang merasa penangan rentaka ialah Sepanyol. Mereka menggelarnya sebagai arquebuses, portable cannons or swivel gun yakni meriam mudah alih. Berbanding dengan meriam biasa, rentaka kebiasaanya mempunyai hiasan yang lebih terperinci dan cantik seperti ukiran awan larat,naga,buaya,cicak,ikan lelumba malahan turut diukirkan corak pucuk rebung.


Apa yang unik mengenai senjata ini ialah ianya adalah sebuah meriam mudah alih yang pertama didunia. Rentaka mempunyai mekanisme yang membolehkan ianya dipusing-pusingkan keatas dan kebawah serta boleh dipikul dan dipacakkan di kota, tanah atau belebas kapal dan perahu. Hal ini amat berbeza dengan meriam barat yang sedia di ketahui adalah amat berat dan tidak mudah dialihkan. Ciri mudah alih Rentaka juga menyebabkan bidikannya lebih mudah untuk kena pada sasaran.

Pahlawan Moro adalah diantara pahlawan rumpun Melayu yang dikatakan sebagai pembuat rentaka yang terbaik . Orang Moro telah menggunakan rentaka sebagai senjata api utama ketika diserang oleh Sepanyol dan ketika mereka menyerang kapal-kapal Sepanyol. Tentera Sepanyol dikatakan amat takut dengan senjata tersebut kerana diantara banyak-banyak senjata, rentaka adalah salah satu senjata yang menyebabkan kematian dan kerugian terbesar bagi pihak mereka. Selain daripada orang Moro, Kerajaan Brunei juga dikenali umum di kalangan para pedagang dan penjajah sebagai pengeluar rentaka terbanyak dan terbaik di Alam Melayu. kebanyakan daripada rentaka yang ada di Muzium di seluruh dunia sekarang ini adalah berasal dari Brunei kalau tidak Filipina. Di Semenanjung, Jawa dan Sumatera, penggunaan rentaka adalah kurang terutama setelah kejatuhan Kesultanan Melayu Melaka.

Kehebatan senjata api buatan bangsa Melayu ini menjadi buah mulut dan kekaguman para penjajah barat seperti Portugis, Sepanyol dan Belanda sehinggakan mereka telah meniru teknologi pembuatan rentaka bagi melengkapkan persenjataan mereka. Sehingga abad ke 18 dikatakan penghasilan rentaka di Alam Melayu semakin berkurangan malahan negara yang mengeluarkan rentaka terbaik dan terbanyak adalah negara Belanda.


Meriam/Lela


*Meriam Seri Patani yang diletakkan dihadapan bangunan Kementerian Pertahanan Thailand

Meriam mempunyai sejarah yang panjang,terahsia dan digelapkan dalam sejarah Melayu.Meriam digunakan di tembok-tembok kota Melaka.Meriam digunakan di semasa peperangan melawan penjajah di Selangor.Meriam digunakan di Pasir Salak.Meriam digunakan di Singgora melawan Thai dan Inggeris dan Belanda.Meriam adalah cukup sinonim dengan seni peperangan Melayu.Jika Brunei dan Sulu terkenal mengeluarkan Rentaka (meriam mudah alih) terbaik,maka Patani pula adalah pengeluar meriam paling terbaik di Asia Tenggara suatu ketika dahulu.

Sebelum kemunculan meriam,pada awalnya teknologi artileri atau bedilan ini diperkenalkan oleh orang-orang Cina.Kemudian meriam diperkenalkan oleh Empayar Turki Uthmaniyyah,yang juga merupakan pembuat meriam yang menggerunkan seluruh Eropah ketika itu.Kemudian pedagang Belanda pula memperkenalkannya.

Meriam yang paling terkenal dalam masyarakat Melayu ialah Seri Nagara,Seri Patani dan Mahalela.Dan meriam Seri Nagara dan Seri Patani ini adalah meriam yang terbesar di Asia Tenggara!Menariknya bukan orang lain yang membuat dan memilikinya,tetapi orang Melayu juga!

Meriam-meriam ini adalah milik Kerajaan Patani.Sebagai tindak balas berikutan khabar angin akan serangan Siam ke atas Patani, Raja Kerajaan Melayu Pattani pada waktu itu iaitu Raja Biru (1616-1624) telah menugaskan seorang lelaki Cina-Islam yang bernama Tok Kayan (Lim To Khiam) untuk mengetuai pembinaan meriam-meriam kerajaan. Tiga buah meriam telah dibina iaitu Sri Patani, Sri Nagara dan Mahalela. Sri Patani dan Sri Nagara mempunyai saiz yang sama manakala Mahalela pula lebih kecil iaitu hanya sepanjang 5 hasta 1 jengkal. Meriam-meriam ini telah berjaya menyekat empat kali serangan Siam ke atas Patani iaitu pada tahun 1603, 1632, 1634 dan 1638.

Selepas kejatuhan Ayutthaya pada 1767, kerajaan Patani di bawah pemerintahan Sultan Muhammad (1776-1786) telah cuba untuk membebaskan diri daripada ancaman Thai (yang telah mengalahkan kerajaan Ayutthaya). Bagaimanapun, pada 1785 pasukan tentera Thai di bawah kepimpinanan Panglima Phraya Kalahum telah berjaya menewaskan Patani. Dua buah meriam besar iaitu Sri Patani dan Sri Nagara telah diambil sebagai rampasan perang, bagaimanapun Sri Nagara telah jatuh ke dalam laut di Kuala Patani semasa hendak dipindahkan ke dalam kapal. Meriam Mahalela pula telah hilang tanpa dapat dikesan.


Pada 1787, Raja Rama I telah mengarahkan pembinaan meriam yang sama saiz dengan Sri Patani yang dinamakan sebagai Narai Sanghan untuk diletakkan bergandingan dengan Seri Patani yang telah di tawan. Jika anda melihat kepada gambar meriam seri Patani di atas, bolehkah anda bayangkan kekuatan meriam tersebut ketika ia membedil kapal-kapal perang Thai. Menurut Hikayat Patani tiga buah meriam kerajaan Pattani ini telah berjaya mengaramkan banyak kapal Thai ketika Kerajaan Thai menyerang Pattani.Anda boleh membayangkan suasana meriam-meriam ini digunakan dan peperangan tersebut dengan menonton filem Queen of Langkasuka.


Meriam-meriam Melayu boleh dilihat juga di Kota Melawati dan Pasir Salak pada hari ini.

Setelah mengetahui fakta sejarah yang digelapkan dari pengetahuan kita ini,adakah kita masih berfikir nenek moyang kita berperang menggunakan sumpit,lembing dan keris?JIka nenek moyang kita berperang dengan senjata-senjata itu sahaja,alamat kita sekarang bukanlah duduk di Malaysia,tetapi di sebuah negeri Inggeris lain,seperti Australia.SEbab orang-orang Melayu mempunyai senjata-senjata beginilah mereka mampu mempertahankan takhta raja-raja mereka dan sedikit sebanyak mengawal tindak tanduk penjajah yang ganas dan tamak.Bayangkan betapa gigih nenek moyang kita dahulu memikul rentaka,membawa Pemuras di samping parang dan keris,menentang ketamakan dan kebuasan penjajah.Jika nenek moyang kita dahulu lembik tidak berjuang mempertahankan tanah air,mungkin hari ini kita akan menjadi seperti Red Indian atau aborigine Australia.Inggeris walaupun buas dan kejam,namun masih menjaga 'standard' mereka cuba menghormati perjuangan orang-orang Melayu mempertahankan warisan.Mereka cuba mengawal alter amuk para musketeers (ahli senjata api) dan gunners (ahli meriam) Melayu dengan cuba meletakkan para residen mereka terlebih dahulu di setiap negeri Melayu.Apa salahnya Inggeris membawa balatenteranya meranapkan takhta-takhta raja-raja Melayu ini terus atau menghalau mereka sepertimana mereka menumbangkan raja-raja Tamil,Hindi dan Maharaja Moghul di India.Sultan Abdullah memang dibuang ke Pulau Seychelles,namun yang peliknya Inggeris berusaha mengadakan raja baru di Perak dengan membiarkan institusi beraja Perak menabalkan pengganti Sultan Abdullah.Pelikkan?Apa salahnya Inggeris melantik sahaja Hugh Low menjadi 'Rajah Perak' sebagaimana James Brooke menjadi Rajah Sarawak.Biar warisan raja-raja Perak hancur sebagaimana mereka berjaya menghancurkan dinasti raja China dan India.Tetapi ini tidak berlaku.Bukan sahaja orang Melayu,malah 'Mat Salleh' pun berdegil 'mempertahankan' takhta raja-raja Melayu.Lucu dan aneh.Sebenarnya jika kita bersemangat mempertahankan warisan budaya kita sendiri,orang lain pun akan segan dan hormat pada kita.Seperti juga hari ini,jika kita acuh tak acuh dengan warisan kita sendiri,sebagai contoh Tulisan Jawi,Cina Komunis pun tidak segan silu mahu membuang tulisan Jawi dari papan-papan tanda jalan.Jika kita sendiri tidak berusaha mengambil berat diri kita sendiri,siapa lagi hendak diharapkan menjaga segala warisan dan identiti bahkan pegangan agama kita sendiri??Orang asing??


SEbagai kesimpulannya,dengan pendedahan ini yakinlah kita bahawa orang Melayu adalah bukanlah bangsa yang lemah dan hanya mengenal keris dan tombak sahaja malah pandai menggunakan meriam dan membuatnya juga!Orang Melayu juga biasa menggunakan musket (Istinggar) dan pistol (Terakol).


*Contoh Terakol digunakan ketika menyerang.Terakol juga terkenal kerana buatannya yang berseni dan berukiran halus.
Masih terngiang-ngiang jeritan hulubalang Melayu meledakkan Rentakanya di dalam filem 80-an itu.Adegan dua orang hulubalang mengandar batang Rentaka yang diikat pada sebatang kayu sambil meniti batas-batas sawah meninggalkan misteri yang aneh.Kenapa drama dan filem lain tidak seperti filem yang satu ini?Siapa pengarah filem ini?Sungguh,saya betul-betul tabik pada pembuat filem itu.

Jadi fikirkan,adakah Inggeris dan Belanda takutkan orang-orang Nusantara yang menentang mereka menggunakan sumpit,lembing dan keris (kesampingkan ilmu mistik,kita bercakap soal realiti)?Tidak sama sekali.Para musketeers dan gunners Melayu inilah antara 'penggerun' mereka dan membuatkan Inggeris berfikir 10 kali untuk menghapuskan raja-raja Melayu,mengkristiankan seluruh orang Melayu dengan paksaan dan menjadikan Tanah Melayu seperti Amerika dan Australia.


Alangkah bagusnya kalau dalam buku-buku sejarah terdapat gambar ini.Betapa megahnya hulubalang Melayu menyangkutkan blunderbassnya (Pemuras) di bahu.


Dalam legenda Melayu,berkaitan ilmu mistik dalam kategori ilmu kebal,antara pantang orang yang mengamalkan ilmu kebal ialah peluru emas.Dan ini adalah benar,dan askar Belanda menggunakan peluru emas untuk menundukkan pahlawan-pahlawan Melayu di Sumatera dan Jawa.Malah Mat Kilau juga dikatakan dikhianati orangnya sendiri berkenaan rahsia ini.Jadi fikirkan,dalam amalan mistik Melayu itu sendiri menyebutkan perihal peluru emas,masakan orang Melayu ketika itu masih terkebil-kebil memegang lembing berhadapan dengan askar Portugis yang bersenjatakan matchlock musket,blunderbuss dan cannon?

Bibliografi:

Melayu Nusantara
Sejarah Kesultanan Brunei
Sulalatus Salatin
Surat-surat Antonio de Pigafetta dan Maximilius Transylvanus

Saturday, November 2, 2013

Tragedi Jonestown Pada 1978, 918 Orang Bunuh Diri & Dibunuh


Inilah bahana kerana taksub dengan ajaran sesat, sanggup mereka-mereka ini membunuh diri mereka. Dalam video-video dekat bawah ni adalah satu dokumentari tentang pembunuhan diri beramai-ramai yang telah berlaku di California sekitar tahun 1970an. Mereka-mereka ni adalah penganut agama yang dipanggil Peoples Temple atau mungkin juga dipanggil JimJones Religion yang dipelopori oleh bekas penggerak komunis iaitu Jim Jones.

Tragedi pembunuhan diri beramai-ramai oleh penganut agama ni berlaku di Bandar Guyana pada November 18, 1978 dan telah mengorbankan 918 nyawa yang majoritinya terdiri daripada penduduk California dan akhirnya bandar bunuh diri ini digelar Bandar Jonestown. Mereka semua ni bunuh diri dengan meminum racun iaitu Cynide Laced.



Jom baca apa sebab mereka ni sanggup bunuh diri....


Pada tahun 1970an hingga awal 1980an, kehidupan masyarakat di Amerika masih diselubungi konflik perkauman. Biarpun pada ketika itu, pengaruh klan (klu-klak-k) semakin merosot, namun situasi pengasingan kaum minoriti (kulit berwarna - hitam, latin, asia, etc) dan perbezaan layanan masih belum dapat diatasi sepenuhnya.

Namun, di sesetengah tempat telah muncul kesedaran di pihak penduduk kulit putih untuk memulihkan layanan mereka kepada rakyat kelas-2 ini. Seorang Pastor (a.k.a ustaz dalam ajaran Kristian) bernama Jones muncul untuk menjadi pemimpin yang berperanan menyatu-padukan masyarakat berbilang kaum di bawah gereja rakyat (the people church) yang diasaskannya di Indianapolis.

Idea perpaduan tanpa mengira bangsa dan kaum menerima sokongan kumpulan minoriti dan kulit putih sendiri dan pengaruh gereja rakyat semakin berkembang sehingga menjangkau keluar negeri asal hingga ke San Francisco dan beberapa bandar lagi.

Malah, di atas usaha berterusan itu, Jones telah dianugerahkan 'the Martin Luther King Jr Humanitarian Award'. Pengaruh Jones juga turut membangkitkan minat yang luar biasa di kalangan pemimpin politik.

Namun, disebabkan rimas dengan kritikan media Amerika terhadap 'ajaran' kumpulan dan gereja beliau (method pengajaran beliau sering dipersoal dan dikritik), Jones dan para pengikut fanatiknya telah berpindah, mencari 'dunia baru' dengan meneroka hutan di pedalaman Guyana, Selatan Amerika.

Petempatan ini dinamakan Jonestown bersempena nama pemimpin agung mereka itu. Di sana, di dunia yang serba terasing tetapi dianggap sebagai 'syurga yang sempurna' buat klan mereka. Menyewa tanah hutan dari kerajaan Guyana dan menanam pisang sebagai makanan asasi, mereka hidup dengan aturan yang dibawa pemimpin mereka.



Pada awalnya, Jones begitu disanjung oleh para pengikutnya, sehinggalah segala tindakan dan keputusan beliau wajib tidak boleh disanggah. Beliaulah yang paling benar.

Malah, apabila ada di kalangan pengikut yang bertanya 'lebih sikit' para pembantu Jones akan mengugut dan mengherdik pihak yang berbeza pendapat. Manakala, yang lain begitu fanatik dengan fahaman klan mereka.

Sifat diktator paderi Jones semakin jelas di mana pengikutnya dilarang untuk bersuara dengan bebas. Malah, orang-orang tertentu yang dilihat sering membangkang arahan beliau mula diperhati secara dekat oleh pengikut kanannya.

Lebih parah lagi, semua penduduk Jonestown perlu menandatangani surat akuan bahawa anak-anak mereka bukanlah dari perkongsian hidup dengan bapa mereka, tetapi menjadi milik Jones.

Setelah lama keluar dari tanah Amerika, perkembangan Jones serta para pengikutnya menimbulkan tanda tanya terutama di kalangan ahli keluarga yang masih di US, serta Senator US.

Ditakdirkan, Senator tersebut ingin ke Guyana melihat situasi kemanusiaan di Jonestown. Kehadiran beliau disambut baik dan dibawa ke 'kem' Jones - kira-kira 7 batu melalui jalan berlumpur ke dalam hutan.

Segalanya berjalan baik, sehinggalah di hari Senator tersebut ingin bertolak pulang, seorang penduduk di kem tersebut secara diam-diam telah menyelitkan satu nota ke dalam poket (lupa saya, poket Senator atau pembantunya) tertulis "tolonglah bawa kami keluar dari tempat ini".

Senator telah menanya Jones perihal nota terbabit dan hasil rundingan, Jones membenarkan pengikut yang 'tidak serasi' untuk dibawa pulang ke US.

Tetapi prosesnya bukan mudah. Apabila masuk kuasa, segalanya perlu digunakan untuk meneruskan cengkaman. Hasilnya, ibu terpaksa berpisah dengan anak (menjadi milik Jones).

Rombongan Senator kembali ke tempat pendaratan, dan sebaik ingin menaiki kapal terbang, satu traktor penuh dengan 'penembak' mula melepaskan tembakan ke arah rombongan senator terbabit.

Ramai terkorban, termasuklah Senator US itu, wartawan dan jurugambar stesen TV NBC, manakala yang lainnya lari bersembunyi di hutan (tahun 1978).



Merasakan bahana bakal muncul kerana mengatur tindakan membunuh Senator tersebut, Jones tiada jalan lain melainkan mengeluarkan pernyataan kepada para pengikut fanatiknya bahawa telah tiada tempat selamat dan aman buat klan mereka.

Justeru, sebagai reaksi kepada dunia yang tidak aman dan dapat menerima cara hidup klan mereka, tindakan seterusnya adalah dengan membunuh diri.

Namun, di hati pengikut fanatik Jones, mati bersama Jones pun matilah. Lari dari ketidakadilan dunia ini.

Kawasan hutan dan ladang pisang kesemuanya dibakar dan Jones serta para pengikutnya berkumpul di gereja mereka di tengah Jonestown.


Jones menerangkan bagaimana cara mereka bakal mati, iaitu dengan meminum air yang dicampur Potasium Cyanide dan kanak-kanak pula akan disuntik @ dipancut picagari ke dalam mulut mereka.

Pada awalnya, kanak-kanak telah dikorbankan, dirampas dari dakapan ibu masing-masing, disusun di atas tikar beramai-ramai sebelum disuntik racun Cyanide. Maka berbarislah mayat kanak-kanak dan bayi yang tidak berdosa.
Waktu itu, timbul bangkangan. Bagi yang rasional, mereka berhak untuk memilih jalan hidup dan bukan Jones yang berkuasa menentukan. Maka, tidak kurang juga mereka yang degil ini mati ditembak, dan sedikit yang hidup dengan lari ke dalam hutan.


Racun Cyanide ini dibancuh ke dalam tong air (macam air ceduk kat pasar malam) untuk diminum oleh semua pengikut fanatiknya.

'Kelebihan' Cyanide ini ialah setelah meminumnya, mereka akan merasa lemah dan mengatuk, dan jatuh 'tertidur' di tanah dan mati tanpa rasa sakit (macam mati dalam tidur).

Kumpulan penyiasat kemudiannya datang ke Jonestown apabila mendapat berita kematian Senator dari mereka yang sempat lari. Dari jauh, mereka seperti melihat satu padang yang penuh dengan kain-baju.


Namun, semakin dekat, imej kain-baju tersebut makin jelas. Ianya memang kain dan baju, cumanya ia masih terlekat pada tubuh badan para pengikut fanatik Jones.
Bergelimpangan mayat-mayat tersebut. Bayi dan kanak-kanak dapat dilihat pada tikar di dewan, bagi orang tua mereka dipaksa meminum racun, segalanya ibarat bencana kemanusiaan yang begitu besar.


Siasatan awal menunjukkan 300 mayat, namun kemudiannya bertambah kepada 500, dan kemudian menjadi 700. Namun, jumlah yang dilaporkan akhbar adalah melebihi 900 orang (918 mayat)!


Kisah tentang bagaimana sifat seorang paderi yang asalnya bertujuan menyatukan pelbagai kaum, bertukar menjadi medan membina kekuasaan dan pengaruh.

Akhirnya menjadi 'terlalu agung dan suci' dan menghapuskan amalan demokrasi, melahirkan sistem diktator.

Ada banyak pengajaran berguna dari dokumentari ini.

Ketaksuban melampau para pengikut telah menjadikan pemimpin begitu kebal, begitu mulia malah sanggup mati bersama.

Pemimpin pula, sanggup berbuat apa saja bagi mengekalkan kuasa dan pengaruh, sehingga cara yang salah sekalipun, sanggup digunapakai.

Apabila melihat situasi di tanah air hari ini, gerun juga rasanya. Tidak kiralah sesiapa jua, nampaknya mereka-mereka ini demi mendapat kuasa @ demi mengekalkan kuasa, pelbagai cara dan sentimen telah, sedang dan bakal menunggu giliran untuk dimainkan.

Bagi para pengikut pula, janganlah demi pemimpin yang ingin mencapai matlamat kekuasaan mereka, hilang kemampuan untuk bersuara, berfikir, dan gagal untuk membuat pilihan yang terbaik buat diri sendiri.



Blog Archive